Tegal Bahari unik dan memiliki ciri khas. Kereta yang bakal dilaunching 4 Oktober, bernuansa motif batik dan potensi Kota Tegal pada branding gerbong restorasi serta pembangkit. Semua itu murni ide Wali Kota Hj Siti Masitha Soeparno, yang disampaikan pada Direktur Utama PT KAI, Ignatius Jonan.
KA Tegal Bahari dalam proses finishing, di Dipo (Bengkel) Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon. Estimasi Kamis (2/10), pengerjaannya selesai dan siap diluncurkan Sabtu (4/10), di Stasiun Tegal melayani rute Stasiun Tegal-Gambir. Peresmian dihadiri Gubenur Jateng Ganjar Pranowo, walkot serta ketua DPRD.
Hal ini diungkapkan Manajer Sarana DAOP III Cirebon Irwansyah Nizar, saat menerima kunjungan Plt Sekda Kota Tegal Dyah Kemala Shinta SH, Kepala DPU Sugiyanto ST MT, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Drs Markus Wahyu Priyono, serta anggota DPRD H Akhmad Satori SE, Senin (29/9), di Depo Kejaksan Cirebon.
Disebutkan Irwansyah, persiapan launching KA Tegal Bahari, Jumat (3/10), kereta akan dirangkai di Depo Kejaksan Cirebon. Kemudian diberangkatkan Sabtu (4/10) pagi, pukul 09.00 sampai 11.00, di Stasiun Tegal.”Di Stasiun Tegal, kereta stand by menunggu diluncurkan pukul 16.00,” ungkapnya bersama Deputi Vice President DAOP 3 Cirebon Ruwanta.
Untuk formasi KA Tegal Bahari, sebelumnya bernama KA Cirebon Ekspress (Cireks), terdiri dari 10 rangkaian. Yakni lokomotif, empat rangkaian kelas eksekutif, tiga rangkaian kelas bisnis, satu kereta makan, dan satu kereta pembangkit. Saat ini, di Depo Kejaksan sedang finishing tiga kereta makan, disamping rangkaian bisnis maupun eksekutif.
Ada dua perjalanan KA, berangkat dari Tegal pukul 06.00, tiba di Gambir jam 10.33. Lalu dari Tegal pukul 16.30, sampai Gambir jam 21.11.
Menurut Irwansyah, tiga rangkaian kelas bisnis, eksteriornya merupakan motif batik khas Tegalan berwarna cerah. “Desain eksterior didesain perseorangan, printing terbaik dari Jogjakarta.”
Dia mengungkapkan, selain KA Tegal Bahari yang eksteriornya menggunakan branding batik, ada 15 kereta bisnis atau K2 beroperasi di DAOP III Cirebon, juga menggunakan branding batik khas Tegalan. “Cirebon mengalah, untuk Cirebon Ekspres memakai batik khas Tegalan.”
Sementara interior dihiasi beberapa ikon unik khas Tegal. Misalnya lukisan kaca tempat di Kota Bahari. Antara lain Pantai Alam Indah, Monumen Yos Sudarso, lukisan kapal dan sebagainya. “Ada 12 lukisan kaca, yang menghias kereta ini. Beberapa bagian interiornya handmade. Butuh waktu mengerjakannya.”
Dari 12 lukisan kaca, ada dua lukisan besar ukuran 2×1 meter, dan satu lukisan 3×1 meter. Khusus Tegal Bahari, ada 4 rangkaian kelas eksekutif, atau K1 dibranding batik Pantura. Namun Pemkot Tegal meminta dua gerbong dibranding batik Tegalan. “Itu belum final, untuk eksekutif jadi kewenangan pusat,” ungkap Irwansyah. (adi/ari)
Sumber: Radar Tegal 1 Oktober 2014