Tegal Pernah Menjadi Ibukota Karesidenan

kediaman residen tegal
Benteng Tegal
Benteng Tegal. Sumber: KITLV

Setelah Tegal dikuasai Kumpeni tahun 1743, VOC mendirikan benteng di pantai Tegal . Bekas benteng itu kini dijadikan Lembaga Pemasyarakatan Tegal. Tata kota diatur oleh kumpeni dan rumah bupati dipindah ke Sentanan. Sedangkan kepatihan di Kauman Tegal. Bupati Secowerdoyo II yang bergelar Reksonegoro IV menempati rumah dinas yang baru itu. Setelah perang Mangkubumen dan sesudah perjanjian Gianti tahun 1755 M, kota Tegal dijadikan Ibukota Karesidenan, dan kumpeni berkediaman di bekas balaikota (sekarang). Karesidenan Tegal mencakup Kabupaten Brebes, Tegal, dan Pemalang. Bumiayu diperintah oleh perwakilan yang berpangkat patih.

Karesidenan Tegal berlangsung hingga tahun 1900, dan sejak 1 Januari 1901 M, Tegal merupakan Kabupaten dengan kawedanan-kawedanan : Tegal, Maribaya, Gantungan, Adiwerna, Dukuhringin dan Pangkah. Kemudian dirubah menjadi : Kawedanan, Tegal, Kawedanan Adiwerna, Kawedanan Pangkah, Kawedanan Jatinegara, Kawedanan Slawi, Kawedanan Balapulang, Kawedanan Bumijawa dan Kawedanan Surodadi.

Tahun 1928 Tegal dijadikan ibukota Karesidenan lagi dan meliputi Brebes, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan. Pada setiap kabupaten ditempatkan seorang Asisten Residen, dan untuk Tegal berkedudukan di Slawi (Procot).

kediaman residen tegal
Kediaman Resident Tegal (gedung Lindeteves). Foto tahun 1890. Sumber: KITLV

Kemudian di tahun 1942 Tegal dijadikan kota kabupaten lagi, dan kota karesidenan pindah ke Pekalongan. Kabupaten Tegal dijadikan  6 Kawedanan yaitu : Tegal, Adiwerna, Slawi, Pangkah, Balapulang, dan Bumijawa. Kabupaten Tegal dijadikan 18 Kecamatan. Kini 18 Kecamataan itu ialah : Warureja, Suradadi, Kramat, Tarub, Dukuhturi, Adiwerna, Talang, Pangkah, Jatinegara, Dukuhwaru, Lebaksiu, Balapulang, Margasari, Pagerbarang, Bojong, Bumijawa dan Kedungbanteng.

Dahulu Kawedanan Jatinegara terdiri kecamatan Gantungan, Diwung, dan Jatinegara. Kecamatan lama yang kini sudah tidak ada ialah Jejeg dan Kalibakung, Gantungan dan Diwung.

 

Sumber: Tegal Sepanjang Sejarah, oleh Sumarno, BA.

Related posts

Leave a Comment