
Koran cetak terbesar di Jawa Tengah, Suara Merdeka, selama dua hari berturut-turut, 28-29 Juni 2016 lalu, mengulas gagasan besar berupa Poros Digital. Seperti yang telah diberitakan secara luas, lokasi yang dimaksud sebagai Poros Digital adalah mencakup beberapa sarana public yang selama ini terkesan mangkrak atau tidak berfungsi optimal. Yaitu Taman Rakyat Slawi Ayu (TRASA) di Slawi, Subterminal Adiwerna di depan RS Singkil Adiwerna dan LIK Takaru di Pantura.
Bermula dari website Potji.com yang mengusung tagline dan sekaligus singkatan dari “Portal Tegal Jepangnya Indonesia”. Secara resmi, website Potji.com diluncurkan pada 26 Mei 2016 bersamaan momentumnya dengan pengukuhan pengurus KADIN Kabupaten Tegal periode 2016-2021 dan pencanangan Kampung UKM Digital. Satu bulan kemudian, tepatnya pada 29 Juni 2016, Sekretariat Potji.com dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tegal Umi Azizah bersamaan dengan pembukaan Trasa Mart Baru, karena kebetulan keduanya menempati gedung yang sama.
POROS DIGITAL KEDUA: EKS TERMINAL ADIWERNA
Hadirnya Potji.com sejak awal tahun 2016 membuat magnet TRASA semakin terasa. Termasuk kepengurusan KADIN Kabupaten Tegal periode 2016-2021 juga sebenarnya berencana menempati TRASA. “Awalnya KADIN meminta tempat di TRASA, tetapi ternyata sudah ada MoU dengan PKPRI. Akhirnya ada penawaran alternatif di gedung tengah di eks Terminal Adiwerna. Tentang tempat tersebut sudah dibicarakan dengan bupati, sekda dan kadishub, semua mempersilakan,” kata Moch Amin SE Ak, wakil ketua KADIN Kabupaten Tegal yang sekaligus wakil ketua KADIN Jawa Tengah.
Sebagai kerja konkret pertama, KADIN bekerjasama dengan PT Telkom dan Potji.com membentuk Kampung UKM Digital. Pada rapat pada 22 Juni 2016, telah ditetapkan pengurus, yaitu Ersal Aburizal sebagai manajer dan Ahmad Thoha Faz sebagai sekretaris. Juga ditetapkan bahwa kegiatan pertama, yaitu berupa pelatihan bagi UKM yang telah melek internet, akan diselenggarakan di Sekretariat KADIN yang baru itu pada 20 Juli 2016.
Potji.com dan Kampung UKM Digital menggarap bidang yang saling beririsan, yaitu terkait upaya menghadapi perekonomian digital. Dengan situasi semacam itu, tidak bisa tidak harus ada upaya integrasi untuk memastikan sinergi dan sebisa mungkin menghindarkan perbenturan kerja. Oleh karena itu, Ahmad Thoha Faz, sebagai konseptor Potji.com, meluaskan konsepnya dari sekadar portal menjadi poros digital, di mana potji.com dan Kampung UKM Digital termasuk menjadi bagiannya. `
POROS DIGITAL KETIGA: LIK TAKARU PANTURA
Sebenarnya sebelum muncul merumuskan Portal Tegal Jepangnya Indonesia atau Potji.com, Ahmad Thoha Faz ditunjuk oleh kepala daerah mengajukan saran terkait upaya merevitalisasi LIK Takaru di Jalan Raya Dampyak Km 4 Pantura. Pada konsep yang diserahkan pada akhir tahun 2015 itu, disebutkan bahwa LIK Takaru dirancang sebagai lokomotif perindustrian di Kabupaten Tegal. Istilahnya, LIK Takaru sebagai “Miniatur Tegal Jepangnya Indonesia”.
“Percuma saja promosi yang gencar, baik online maupun offline, apabila ternyata Quality-Cost-Delivery (QCD) ternyata mengecewakan. Tanpa pembenahan QCD, kegiatan promosi malah bisa menjadi bumerang. Itulah seharusnya peran LIK Takaru,” jelas PNS yang juga dikenal luas sebagai penulis Titik Ba dan penemu Matematika Detik itu.