Ada yang berbeda di rangkaian peringatan hari jadi Kota Tegal tahun ini, yang ke-437. Biasanya setelah uoacara dilanjutkan sarapan ponggol, namun pagi tadi (12/4) langsung dilanjutkan dengan Deklarasi Gerakan Tegal Berantas HOAX atau disingkat dengan GEBRAX. Salah satu program dari Menkominfo sebagai wadah sosialisasi memberantas hoax yang akhir-akhir ini sedang mewabah.
Deklarasi diawali dengan sambutan dari Walikota Tegal, ibu KMT Hj. Siti Masitha Seoparno yang menyatakan mendukung gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan pemberantasan hoax oleh Ibu Rosita Niken Widiastuti, Dirjen IKP Kementerian Kominfo. Ibu Rosita yang baru pertama kali mengikuti prosesi upacara peringatan HUT Kota Tegal merasa tersanjung dengan prosesi upacara yang menggunakan bahasa daerah.
“Informasi di media sosial banyak yg positif, namun akhir-akhir ini banyak konten negatif, yang isinya ujaran kebencian, provokasi, SARA, dan hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme” ujar ibu Rosita.
Sehingga melalui gerakan GEBRAX ini mengajak masyarakat Tegal utk bersama-sama berkomitmen untuk memberantas hoax. Terus bagaimana cara memberantas hoax? yaitu dengan tabayyun, yang artinya adalah mencari kebenaran terlebih dahulu sebelum kita cerna atau kita sebarkan. Karena tak hanya si pembuat hoax saja yang akan dikenakan pasal UU ITE, namun bagi penyebar info hoax pun akan ikut terjerat undang-undang juga. Hayo looh…
Nah sebaiknya media sosial digunakan untuk mempromosikan Tegal baik dari segi wisata, kuliner, industri, batik, dan hal-hal positif lainnya. Sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
Acara selanjutnya adalah cap tangan dan tanda-tangan sebagai simbol deklarasi GEBRAX yang diawali oleh Walikota Tegal dilanjut oleh masyarakat umum. Kemudian arak-arakan atau pawai GEBRAX sei sekitar Alun-alun Tegal. Tak hanya itu, di tempat ini pula disediakan photo booth khusus sebagai wadah promosi acara ini.
Yuk stop hoax mulai dari sekarang.
