Sejarah Stasiun Balapulang. Keadaanmu Kini…

Stasiun Balapulang Tegal

Stasiun Balapulang (BLP) , merupakan stasiun non aktif yang memiliki ketinggian +90 meter yang berada dalam Daerah Operasi (Daop) V Purwokerto. Stasiun ini menjadi tujuan akhir dari jalur KA Slawi – Balapulang (14KM) yang dibuka oleh Javasche Spoorweg Maatschappij (JSM) pada tahun 1886.

Akibat mengalami kerugian, pada tahun 1892 lintas Tegal – Balapulang dijual kepada perusahaan kereta api swasta Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Setelah mengambil alih lintas Tegal-Balapulang, SCS mengubah jalur kereta api menjadi jalur trem. Pada tahun 1895 lintas tersebut dibuka kembali untuk umum.

Untuk pengangkutan penumpang dibedakan menjadi tiga kelas yakni kelas 1, kelas 2, dan kelas dua khusus pribumi. Tidak hanya penumpang saja, namun juga mengangkut hasil bumi. Pada tahun 1898, terdapat tiga kali perjalanan trem pergi-pulang yang melintas Stasiun Slawi dalam lintas Tegal – Balapulang.

Stasiun Balapulang
Stasiun Balapulang tahun 1977. Sumber: Derek Huntriss & John Hunt

Adapun stasiun dan halte yang dilewati seperti Stasiun Tegal (TG), Pagongan (PNG), Banjaran (BJN), Kudaile (KDE), Slawi (SLW), Jatiwolo (JWO), Kesuben (KSN), dan Balapulang (BLP).

Untuk lokasi Stasiun Balapulang, sekarang berlokasi di sebelah barat Pasar Balapulang. Dulunya tepat di sebelah utara Pabrik Gula Balapulang atau SF (Suikerfabriek) Balapoelang. Lokasi tersebut ditemukan ada di peta buatan Pemerintah Kolonial Belanda tahun 1913-1915.

Peta Jadul Balapulang
Peta Balapoelang / Balapulang sekitar tahun 1913-1915

Keadaan Stasiun Balapulang juga sama memprihatinkan dengan stasiun non aktif lainnya. Beberapa bangunan sudah tidak terurus lagi. Dan kini hanya ada satu jalur aktif dari tiga jalur yang dulu pernah ada. Secara fungsi mungkin sudah tidak difungsikan lagi, namun secara fisik bangunan, masih terlihat jelas seperti loket pembelian karcis, ruangan PPKA/ Kepala Stasiun, dan gudang.

Area di sekitar Stasiun Balapulang
Area di sekitar Stasiun Balapulang

Kira-kira, kalau Stasiun Balaupang diaktifkan kembali atau dijadikan cagar budaya, pasti lebih asyik ya. Karena tidak banyak stasiun non aktif yang masih berdiri.

Sumber:
heritage.kai.id/page/Stasiun%20Slawi
id.m.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Balapulang
id.m.wikipedia.org/wiki/Jalur_kereta_api_segitiga_Cirebon_Prujakan-Prupuk-Tegal

Related posts

Leave a Comment