Tegal tidak hanya ada budaya moci saja, namun budaya ngopi yang merambah di kalangan remaja hingga dewasa. Sudah banyak nama yang melambung namun juga yang stagnan dalam usaha coffee shop. Salah satunya yang masih eksis hingga sekarang adalah WijiKopi yang ada di Jl. Werkudoro, Kota Tegal. Didirikan tahun 2015 oleh Muhammad Fardani atau biasa disapa Dani.
Lulusan S1 Teknik Sipil ini “banting stir” dari apa yang sudah dipelajarinya dibangku kuliah karena memang awalnya pecandu kopi. Karena sudah menjadi hobi dan menjadi passionnya sendiri, maka tercetus niatnya untuk membuat kedai kopi/ coffee shop. Tidak semudah membalikkan telapangan tangan dalam berbisnis, salah satunya adalah saat itu masih banyak yang belum suka dengan kopi jenis manual brew karena masih terbiasa dengan kopi sachet instan. Namun saat itu film Filosofi Kopi menjadi salah satu moment orang melek dengan kopi jenis manual brew serta espresso based.
Tentu saja bukan hanya manual brew dan espresso based saja yang diandalkan, perlu adanya inovasi produk agar bisa memuaskan pelanggannya juga. Salah satunya adalah Serenade Hujan. Minuman dingin tapi sensasinya anget ditubuh dengan esensial estrak sirup jahe dan fussion buah-buah lainnyaa. Ada juga Kopi Mocktail yang diberi nama Lady Rose yang menjadi andalannya.
Banyaknya coffee shop tak lantas dijadikan sebagai pesaing apalagi persaingan tidak sehat namun menjadi semangat untuk terus melakukan inovasi. Terlebih sekarang kopi juga bukan sebagai minuman pendamping saja, namun sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat apalagi kalau tempatnya nyaman dan pelayanan memuaskan. Sudah pasti menjadi banyak pelanggannya.
Simak kisah inspirator muda Tegal lainnya di sini.