SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberi saran kepada Walikota Tegal, Siti Masitha, untuk menggunakan penerangan di kawasan pantai.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur ketika memberi sambutan saat Puncak Acara Kota Terang Philips LED (KTPL) Semarang 2016 sebagai rangkaian Acara Inagurasi Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar dalam rangka HUT ke-469 Kota Semarang di Halaman Balaikota Semarang, Rabu (30/03) malam.
“Bu Masitha Walikota Tegal untuk melihat kira-kira nanti pas apa nggak dibuat di Tegal. Mungkin tidak untuk gedung, di Tegal pantainya bagus sekali, sehingga dipakai untuk yang ada disana,” saran Gubernur kepada Walikota Tegal Hj. Siti Masitha Soeparno. Gubernur dan Walikota Tegal duduk bersebelahan di kursi undangan satu deret bersama Walikota Semarang Hendrar Prihadi beserta istri dan Presiden Direktur Philips Lighting Indonesia, Chandra Vaidyanathan.
Mengenai KTPL yang diaplikasikan di Kota Semarang, Gubernur sebagai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan mendukung program tersebut. “Kita mendukung mudah-mudahan ini sebagai bagian dari destinasi yang nantinya orang akan datang ke Semarang. Dan Semarang bisa menampilkan sosoknya, dengan sejarah yang sangat lama sebagai kota yang sangat tua dan dengan keseniannya yang luar biasa, dan kulinernya yang dahsyat dan sekarang penataan kawasannya yang semakin indah,” ungkap Gubernur.
Walikota Semarang mengatakan program ini sebagai upaya pelayanan pemerintah kepada masyarakat. “Bagaimana menyiapkan ruas ruas jalan itu menjadi terang-benderang dan itu bisa dipenuhi dengan PJU atau sistem penerangan jalan yang merupakan bagian dari program pemerintah Semarang,” tutur Walikota Semarang.
Sementara itu Kepala Bappeda Kota Tegal Ir. Nur Effendi menyebut akan merencanakan pemasangan PJU dan penerangan untuk keindahan Kota. Bahkan untuk penerangan kawasan pantai seperti saran Gubernur juga bisa. “Gedung-gedung Pemerintah juga akan diaplikasikan,” ungkap Nur Effendi.
Sedangkan Kepala DPU Kota Tegal Sugiyantoi, ST, MT menyebut produk yang ditawarkan merupakan produk yang berkualitas, bagus dan harganya kompetitif sehingga Kota Tegal tidak ada salahnya untuk mencoba.
“Akan kita carikan space misalnya di Jalan Pancasila sampai Stasiun, Jl. Sultan Agung dan Jl. AR Hakim. Sesuai arahan Ibu Walikota, secara prinsip produk itu berkualitas, bagus dan harganya kompetitif. Tidak ada salahnya produk ini kita coba dan Kota Tegal sudah sebagian menggunakan produk Philips. Titik – titik menyebar untuk lampu PJU dan lain-lain,” sebut Sugiyanto.
Seperti diketahui, Philips Lighting Indonesia kembali menggelar program “Kota Terang Philips LED” (KTPL) untuk kota yang kesembilan. Di tahun keempat penyelenggaraan KTPL, kali ini Kota Semarang menjadi pilihan, sebab dinilai menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan terbesar, khususnya statistik penduduknya terutama di Jawa Tengah.
KTPL di Semarang dimulai dari 30 Maret sampai 3 April 2016. Program ini menjadi bagian upaya Philips Lighting Indonesia untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. KTPL ini menyinari Balai Kota dan tujuh jalan utama di Semarang. Kerjasama dengan Pemerintah Semarang ini diharapkan menjadikan Semarang sebagai kota cerdas.
Philips Lighting Indonesia bertujuan membantu pemerintah kota Semarang dalam memperindah ikon kota sekaligus menghemat penggunaan energi biaya listrik, hingga 90 persen. Selain itu, Philips ingin menunjukkan, menginspirasi dan mengajak konsumen, baik konsumen rumah tangga, pelaku usaha serta pemerintahan. Konsumen diajak beralih kepada pencahayaan hemat konsumsi listrik dan ramah lingkungan.
Tak kurang dari 18 bangunan ikonik bersejarah yang telah disinari Philips LED di seluruh nusantara, seperti di Jakarta, Bandung, Palembang, Bali, Yogyakarta, Medan, Surabaya dan Makassar. Beberapa bangunan ikonik uang dibuat menarik oleh pencahayaa Philips, di antaranya Monumen Nasional Jakarta pada, Tugu Selamat Datang & Air Mancur Bundaran HI, Tugu Pahlawan Surabaya, Jembatan Ampera Palembang, Gedung Sate dan JempatanPasupati dan sebagainya.