Buku sejarah Tegal, salah satunya adalah Kisah dan Kumpulan Resep Putri Jepara (Rahasia Kuliner R.A. Kartini, R.A. Kardinah, R.A. Roekmini)
Read MoreCategory: Buku Tegal
Kamus Prokem Tegalan
Kamus Prokem Tegalan yang disusun oleh Ipuk Nm Nur ini berisi kosakata prokem Tegal disertai juga dengan sejarah dan rumus pembuatan prokem Tegalan.
Read MoreKardinah. Sebuah Biografi Pejuang Kemanusiaan
Buku ini surprise sekali menurut kami, karena sekian lama banyak sekali artikel-artikel tentang mendiang ibu RA Kardinah (selanjutnya ditulis ibu Kardinah), namun baru kali ini, oleh bapak Yono Daryono dibuatkan sebuah buku biografi. Selama ini memang hampir belum ada buku yang mengupas tuntas pejuang kemanusiaan yang satu ini karena posisinya “di bawah bayangan” kakaknya, ibu RA Kartini. Ibu Kardinah merupakan adik kandung dari ibu RA Kartini dari ibu M. A. Ngasirah karena R. M. A. A. Sosroningrat memiliki dua orang istri. Semua gagasan, impian, dan pemikiran kakaknya, masuk ke dalam…
Read MoreBuku: Tiga Hari di Negeri Moci
Tiga Hari di Negeri Moci merupakan buku semi novel yang berisi mengenai perjalanan Ergi Mahesa bertandang ke Tegal, kota yang terkenal dengan budaya mocinya.
Read MoreBuku: One Soul One Struggle. Peristiwa Tiga Daerah
Sering mendengar cerita mengenai Peristiwa Tiga Daerah yang sangat terkenal di era setelah Proklamasai Kemerdekaan Republik Indonesia. Yang sering disebut-sebut dalam peristiwa berdarah tersebut adalah sosok Kutil, daerah Talang, dan ibu Kardinah. Namun ternyata dibalik itu semua, di buku “One Soul One Struggle. Peristiwa Tiga Daerah” yang disusun oleh Anton E. Lucas, seorang kelahiran Australia, ada banyak fakta baru yang bisa kita pelajari yang jarang dibahas di beberapa buku sejarah. Mungkin yang kita tahu bahwa Peristiwa Tiga Daerah terjadi setelah kemerdekaan Republik Indonesia, namun di dalam buku ini diceritakan bahwa…
Read MoreBuku: Surat-surat Adik R. A. Kartini
Buku ini bersumber dari surat-surat berbahasa Belanda yang dikumpulkan oleh Frederic (Frits) George Peter Jaquet yang merupakan mantan dokumentasi dan arsip KITLV di Leidin. Jika surat-surat R. A. Kartini sudah banyak dipublikasikan, namun surat-surat adik R. A. Kartini baru pertama kali ini dipublikasikan. Buku setebal 296 halaman terbitan Djambatan ini memuat surat-surat lima bersaudara, Roekmini, Kardinah, Kartinah, Soematri, dan Sosro Kartono kepada nyonya R. M. Abendanon Mandri dan suaminya setelah R. A. Kartini wafat. Kardinah sendiri merupakan adik kandung langsung R. A. Kartini dari ibu Ngasirah. Ada banyak hal menarik…
Read MoreBuku: Pengendara Badai
Awalnya kami agak pesimis bagaimana menemukan sejarah Tegal dalam sebuah novel? Namun ketika membaca novel Pengendara Badai yang disusun oleh Lanang Setiawan terbitan Binatng WarliArtika, semua rasa pesimis langsung sirna. Pada bab-bab awal banyak menceritakan kondisi Tegal pada sekitar tahun 1950 di mana masih eksisnya bioskop Dewa dan Dewi di Alun-alun Kota Tegal dimana kedua bioskop tersebut memiliki kategori pelanggannya masing-masing. Bioskop Dewa atau Rex biasa memutar film India dan film-film nasional dimana kebanyakan penontonnya adalah masyarakat kelas pinggrian, berbeda dengan bioskop Dewi/ Roxi yang merupakan bioskop kelas elite yang…
Read MoreBuku: Menyusuri Jejak-jejak Tegal
Ada banyak buku yang mencoba mengupas tuntas mengenai sejarah Tegal, salah satunya adalah buku Menyusuri Jejak-jejak Tegal yang disusun oleh Akhmad Zubaedi yang diterbitkan oleh Ajrie Publisher. Buku setebal 298 halaman ini mencoba menceritakan kembali keadaan Tegal pada zaman sebelum Ki Gede Sebayu datang (pra-Tegal) dan sesudah Ki Gede Sebayu membangun tlatah Tegal (pasca Tegal). Semisal pada pra Tegal diceritakan mengenai kondisi Tegal pada zaman itu, apa saja kepercayaan warganya, hingga peninggalan-peninggalan candi seperti candi Kesuben, Pedagangan, dan Bumijawa. Setelah itu pada bab selanjutnya mengenai penyebaran agama Islam yang dibawa…
Read MoreSejarah dan Buku Tegal: Raden Purbaya
Tersebutlah seorang raden yang tampan, rendah hati, cerdas, berwibawa, mudah bergaul, lagi sakti, beliau adalah Raden Purbaya atau Senapati Hamasesa, putra dari penguasa Mataram saat itu, Panembahan Senopati. Meskipun beliau merupakan putra pengusa Mataram, namun tetap hidup layaknya orang biasa, beliau tidak menginginkan gemerlapnya kehidupan kraton. Penghuni kraton pun sangat segan dengan Raden Purbaya yang begitu dekat dengan semua yang ada di dalam kraton. Saat Kasultanan Banten hendak menyerang Mataram, Raden Purbaya berhasil menundukan Banten tanpa pertumpahan darah. Yaitu dengan mendatangi Kasultanan Banten dan bertemu langsung dengan sultan Banten Molana…
Read MoreBuku Ki Gede Sebayu, Pendiri Pemerintahan Tegal
Mungkin bisa disebut juga jika buku setebal 59 halaman ini merupakan buku langka. Karena sudah tidak ada di toko buku bahkan di toko buku bekas. Buku bergambar ini menceritakan mengenai perjalanan Ki Gede Sebayu mulai dari hijrah hingga perjalanan beliau membangun Tegal. Ada banyak rintangan beliau ketika membangun tlatah Tegal. Mulai dari membabat alas untuk dijadikan perkampungan, membuat saluran irigasi dengan membangun bendungan yang ada di Danawarih, hingga tugas beliau sebagai Juru Demung. Hal yang menarik adalah ketika Ki Gede Sebayu akan merenovasi Masjid yang membutuhkan pohon jati besar sebagai…
Read MoreKamus Tegal – Indonesia oleh M. Hadi Utomo
Kenal dengan pak Hadi Utomo? Salah satu tokoh budayawan dari Tegal yang hingga kini masih setia melestarikan bahasa Tegal. Baik melakui seminar-seminar hingga dikumpulkan menjadi sebuah buku. Buku yang disusun pada tahun 2013 ini memiliki sekitar 8.000 kosakata yang lazim digunakan oleh penutur bahasa Tegal. Ada yang merupakan kosakata asli, maupun serapan dari bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Buku yang memiliki jumlah halaman hingga 296 halaman tidak dapat ditemui di toko-toko buku, karena produksinya sendiri berdasarkan pemesanan. Namun tentu saja bagi kami, buku ini sudah sangat cukup membantu mempelajari kosakata…
Read MoreBuku: Tegal, Kota yang Tak Pernah Tidur
Tegal, Kota yang Tak Pernah Tidur merupakan esai-foto yang disusun oleh Suriali Adi Kustomo, Saroni Asikin, Agus Widjanarko, dan Budiarto
Read More