Sudah berapa banyak macam kopi yang teman-teman sudah pernah rasakan? Gayo, Toraja, Robusta Temanggung? Nah perlu banget nih coba kopi yang berhasil di tanam di Luwijawa, kecamatan Jatinegara. Adalah bapak Wastar yang berhasil menanam kopi jenis Lembut Bakir yang sengaja dia bawa dari Lampung. Karena memang beliau sudah 20 tahunan merantau di sana. Sehingga ketika pulang, membawa bibit kopi dan menanamnya di Luwijawa. Ada sekitar 1300 pohon Kopi yang ditanamnya dari tahun 2000. Pelanggannya pun ssudah banyak hingga ke luar kota seperti Pemalang, Brebes hingga ke Purwokerto dalam bentuk bubuk dengan harga Rp. 80.000/ Kg.
Selain menjualnya dalam bentuk bubuk, beliau pun memiliki kedai kopi yang terletak di samping rumahnya yang beliau beri nama Cafe Lembut Bakir. Kedai tersebut buka setiap hari dari pukul 15:00 – 00:00. Jadi pas banget kalau ada acara di Luwijawa hingga tengah malam, bisa dicoba mampir di sini.
Yang tak kalah unik adalah posisi kedai yang bersebelahan dengan kandang kambing. Namun uniknya, sama sekali tidak bau kotoran maupun khas kambing di kedai tersebut. Cerita awalnya dulu pak Wastar memang sudah mempunyai kandang kambing, kemudian saat ada Festival Luwijawa, pak Wastar menyulap kandang kambing tersebut menjadi tempat berdangangnya hingga sekarang. Beliau berjualan ditemani istrinya yang bernama ibu Tumini, ibu Tumini sendiri bertugas untuk meroasting kopi.
Segelas kopi dijual seharga Rp. 5.000 saja. Menurut salah satu pelanggan setianya, pak Warto “Kopi Luwijawa milik pak Wastar sangat berbeda, istimewanya dimulut tidak ada rasa kecut ataupun lain-lain rasanya nikmat banget. Biasanya orang-orang juga mengatakan kopi pak Wastar rasanya gurih. Tempatnya juga unik ada kandang kambingnya dan enak buat nongkrong”. Pak Wastar dengan ibu Tumini juga menyediakan menu lainnya seperti sate kambing di warungnya.
Mampir ke Luwijawa, tidak ada salahnya mampir ke sini. Posisinya hanya sekitar 100 meter sebelah kiri gapura desa Luwijawa.