Tau tahu pletok kan? itu tuh salah satu kuliner khas Tegal yang sangat terkenal setelah tahu aci. Mungkin banyak yang belum tau sejarahnya kenapa dinamakan tahu pletok. Berikut beberapa #kultwit dari akun twitter @randualas1956 (Tahu Randu Alas Slawi ).
Sebelumnya kita kenalan terlebih dahulu dengan pendiri Tahu Ranu Alas Liem Tek Lioe / Wono Purwoto/ Opa Liem. Opa Liem lahir pada tahun 1925, Opa Liem punya 8 anak.
Opa Liem membuat Tahu Randualas pada tahun 1956, saat anak ketiganya baru lahir, yaitu Wono Wiyoso, yang menjadi pengelola Tahu Randu Alas sekarang. Selain membuka toko, Opa Liem juga mendirikan pabrik tahu di belakang rumah. Nama Randualas diambil dari pohon Randu yang terletak di sebelah rumah Opa Liem. Opa Liem mempunyai banyak pegawai yang berkeliling menjual tahunya. Dari berjualan tahu keliling ini, banyak tahu aci yang tidak terjual. Lalu Opa Liem berpikir bagaimana untuk menjualnya kembali.
Akhirnya Opa Liem mengakalinya. Tahu segitiga dibelah menjadi 4 bagian tanpa putus, diberi aci cair lalu digoreng kering. Itulah yang kemudian disebut dengan Tahu Pletok. Dinamakan tahu pletok karena pada saat penggorenganny berbunyi “pletok-pletok“. Setelah Opa Liem meninggal, pengelolaan diambil alih oleh anak ketiganya, yaitu Liem Git Tjo, atau Wono Wijoyo.
Nah begitulah sedilit sejarah singkat tahu pletok, semoga bermanfaat.
Terima kasih kepada @randualas1956 🙂