Meneropong Gelaran Pilgub Jateng 2013

Pilgub 2013Sebagaimana yang sudah di ketahui bersama bahwa masyarakat Jawa Tengah sebentar lagi yakni nanti pada hari Minggu kliwon tanggal 26 Mei 2013 akan melaksanakan pesta demokrasi untuk memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur periode 2013 -2018. Dimana hasil dari pesta demokrasi itu nantinya diharapakan dapat menghasilkan sebuah pemimpin  yang bisa membawa pembangunan masyarakat Jawa Tengah yang lebih baik lagi. Dengan kata lain bisa membawa kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.

Untuk kemudian dalam pesta demokrasi di provinsi jawa tengah tahun 2013 ini ada 3 pasangan calon yaitu pasangan cagub Hadi Prabowo dengan cawagub Don Murdono yang diusung PKS, PKB, Partai Gerindra, PPP, Partai Hanura, PKNU mendapat nomor urut 1. Pasangan cagub Bibit Waluyo dan cawagub Sudijono Sastroatmodjo yang diusung Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN mendapat nomor urut 2, sedangkan pasangan cagub Ganjar Pranowo dan cawagub Heru Sujatmoko yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat nomor urut 3.

Jumlah Hak Pilih

Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jawa Tengah untuk pemilihan gubernur 26 Mei 2013 mendatang ditetapkan sebanyak 27.385.985 pemilih. Dari jumlah tersebut perempuan menjadi pemilih terbesar yakni sebanyak 13.774.665 orang. Sedangkan pemilih laki-laki sebanyak 13.611.320 orang. Adapun jumlah TPS yang ditetapkan yakni sebanyak 61.951 TPS (Kompas,15/4/13).

Anggaran Pilgub 2013

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jateng, Fajar Saka, mengatakan kesepakatan anggaran pilgub setelah dilakukan pembahasan dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). Bahwa anggaran dana pemilihan gubernur (pilgub) Jateng 2013 akhirnya disepakati senilai Rp746 miliar. Angka Rp746 miliar sudah final untuk biaya pilgub Jateng 2013 dua putaran (www.bisnis-jateng.com,25/7/12).

Profil, Visi, dan Misi

hpdonPasangan Cagub Jateng nomor urut 1.

Drs.H.Hadi Prabowo,MM. Klaten, 3 April 1960 , Islam, PNS. berpasangan dengan Dr.H.Don Murdono,SH.MSi. Semarang,15 Oktober 1958, Islam, Pejabat Negara.

Visi: Jateng Maju dan Makmur.

Misi: 1).Meningkatkan sinergitas dan harmonisasi pembangunan pusat dan daerah serta keseimbangan pembangunan antar wilayah.2).Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih,transparan dan akuntabel.3).Meningkatkan perekonomian daerah yang berorientasi ekonomi kerakyatan berbasis pada potensi unggulan di dukung inovasi teknologi dan pengembangan kemitraan global.4).Meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan kearifan local.5).Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur untuk mewujudkan kemajuan dan daya saing daerah dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan.6)Memantapkan pelaksanaan demokratisasi dan kondusivitas daerah dengan mengedepankan partisipasi masyarakat.

bisaPasangan Cagub Jateng nomor urut 2

H.Bibit waluyo. Klaten, 5 Agustus 1949 , Islam, Gubernur Jateng. berpasangan dengan Prof.Dr.H.Sudijono Sastroatmodjo,MSi. Pacitan,15 Agustus 1952, Islam, Dosen.

Visi: Masyarakat Jateng yang semakin sejahtera, berkarakter, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi.

Misi:1). Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan professional serta sikap responsive aparatur.2).Pembanguna ekonomi kerakyatan dengan intensifikasi dan modernisasi pertanian dalam arti luas, Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) dan industri padat karya.3).Memanpaatkan kondisi social budaya yang berbasis kearifan local.4).Pengembangan SDM berbasis kompetensi secara berkelanjutan.5).Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur.6).Mewujudkan kondisi aman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat.

 Pasangan Cagub Jateng nomor urut 3ganjar

H.Ganjar Pranowo,SH. Karanganyar, 28 Oktoberl 1968 , Islam, Anggota DPR RI. berpasangan dengan Drs.H.Heru Sudjatmoko, MSi. Purbalingga,13 Juni 1951, Islam, Bupati Purbalingga.

Visi: Jateng Berdikari.

Misi:1).Membangun Jateng berbasis ekonomi rakyat dan kedaulatan pangan untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.20).Memastikan partisipasi masyartakat Jateng dalam setiap proses pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup ornag banyak.3).Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang bersih,jujur dan transparan dalam pelayanan publik.4).Memperkokoh gotong royong,guyup rukun serta tepa slira sebagai jati diri Jawa.

(www.kpujatengprov.go.id,8/5/13).

Menurut Prof.FX Sugiyanto guru besar fakultas ekonomi dan bisnis (FEB) dan kepala pusat penelitian kajian pembangunan Undip mengatakan bahwa Salah satu potensi sumber kegagalan kebijakan dan kelembagaan adalah kemungkinan ketidaksinkronan visi misi gubernur dan visi misi bupati/ wali kota. Risiko kegagalan ini sangat terbuka, bahkan secara sistemik. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (UU SPN) secara tegas menyebutkan bahwa rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) merupakan penjabaran visi, misi, dan program gubernur atau bupati/ wali kota.Risiko kegagalan itu dapat dikurangi apabila gubernur periode mendatang mampu dan bersedia mentransfer dan mengintegrasikan visi, misi, dan programnya menjadi visi misi para bupati/ wali kota ( SM,20/4/13).

SLOGAN

Pasangan cagub dan cawagub HP-DON / Hadi Prabowo-Don Murdono mempunyai slogan atau motto ngajeni lan ngayomi. Sedangkan pasangan cagub dan cawagub BISSA / Bibit-Sudijono masih dengan slogan atau motto yang terdahulu yaitu bali ndeso mbangun deso lanjutkan!. Adapun pasangan cagub dan cawagub GAGAH / Ganjar-Heru menggunakan slogan atau motto mboten korupsi lan mboten ngapusi.

KEKAYAAN CALON

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan daftar kekayaan calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) Jateng, Kamis (2/5), di Hotel Patra Semarang. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), nilai kekayaan Hadi Prabowo paling besar yakni Rp 13,5 miliar. Kemudian, Bibit Waluyo memiliki nilai kekayaan Rp 13,1 miliar. Paling kecil adalah Ganjar Pranowo dengan kekayaan Rp 3,07 miliar.Sementara pada posisi cawagub, nilai kekayaan mantan Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo menempati posisi teratas sebesar Rp 4,74 miliar. Posisi kedua adalah Heru Sudjatmoko dengan kekayaan Rp 4,47 miliar. Untuk Don Murdono, nilai  kekayaannya justru berkurang. Terlapor pada 22 Januari 2008 sebesar Rp 3,42 miliar, pada 15 Maret 2013 justru menjadi Rp 786,8 juta. ”Kekayaan saya menyusut karena membiayai pencalonan dengan uang pribadi,” kata Don Murdono (SM,3/5/13).

MASA KAMPANYE

Pilgub Jateng telah masuk masa kampanye mulai Rabu (8/5) hingga 22 Mei. Pada hari pertama, tiga pasangan calon gubernur akan memaparkan visi dan misinya dalam rapat paripurna istimewa DPRD Jateng di Gedung Berlian Jalan Pahlawan Semarang. Ketua KPU Jateng, Fajar saka mengatakan, KPU telah membagi jadwal kampanye Cagub-Cawagub Jateng ke dalam tiga zona, mulai tanggal 8 – 22 mei 2013. Setiap tim pasangan calon gubernur diberi kesempatan untuk melaksanakan rapat umum terbuka sebanyak empat kali sesuai zonasinya, selama 12 hari masa kampanye tersebut.
Zona 1 meliputi Kendal, Semarang, Demak, Grobogan, Blora, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Kota Semarang, Salatiga. HP-Don:10,13,16,19,22. GAGAH:11,14,17,20. BISSA:12,15,18,21.
Zona 2 meliputi Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Magelang, Purworejo, Kebumen, Temanggung, Wonosobo, Kota Magelang, Kota Surakarta. . HP-Don:11,14,17,20. GAGAH:12,15,1. BISSA:11,13,16,19,22.
Zona 3 meliputi  Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara,Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kota Pekalongan, Kota Tegal. HP-Don:12,15,18,21. GAGAH:10,13,16,19,22. BISSA:11,14,17,20. Sumber: KPU Jateng (SM,7/5/13).

FENOMENA GOLPUT

Menurut pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang M. Yulianto,M.Si bahwa potensi tingginya golongan putih (golput) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 karena sosialisasinya kurang dan adanya anggapan gubernur tidak penting. Menurut dia, sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang sosok calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) kurang. Sehingga warga di pedesaan belum menentukan pilihan, karena tidak tahu sosok cagub-cawagub yang akan dipilih. Sebaliknya, kata Yulianto, di perkotaan yang didominasi kalangan menengah ke atas yang terdidik menganggap peran gubernur dalam era otonomi daerah kurang penting.Kalangan menengah ke atas yang terdidik akan memilih golput, karena menganggap peran gubernur tak begitu penting,Tingginya golput ini memang secara langsung tidak memengaruhi pelaksanaan Pilgub Jateng, tapi kualitas demokrasi berkurang (solopos.com,7/5/13).Adapun menurut Ketua KPU Jateng, M Fajar SAKA mengatakan, sosialisasi Pilgub telah dilakukan, melalui pemasangan baliho, spanduk, kerja sama dengan media massa, dan BEM perguruan tinggi.Termasuk melayangkan surat undangan kepada pemilih pada H-3 nantinya (SM,4/5/13).

KUALITAS PILGUB

Menurut A Zaini Bisri mantan ketua Mapilu PWI Jateng dan mahasiswa Program Doktor Ilmu Sosial (Konsentrasi Ilmu Politik) FISIP Universitas Diponegoro mengatakan bahwa mengacu pada hasil penelitian Jorgen Elklit dan Andrew Reynolds (2005), diperlukan 11 indikator untuk mengukur kualitas Pilgub Jateng 2013. Ke-11 indikator itu adalah regulasi, kualitas penyelenggara, konstituensi, pendidikan pemilih, penyusunan DPT, lokasi TPS, aturan kampanye, partisipasi pemilih, proses penghitungan suara, penyelesaian sengketa, dan audit hasil pilgub.Dari berbagai indikator itu, penting dicermati kualitas penyelenggara, pendidikan pemilih, DPT, aturan kampanye, partisipasi pemilih, penghitungan suara, dan verifikasi hasil pilgub. Kualitas penyelenggara, dalam hal ini KPU dan Pengawas Pemilu Jateng serta KPU dan pengawas kabupaten/kota, diukur dari sejauh mana independensi, imparsialitas, dan profesionalisme dalam menangani pekerjaan teknis pilgub. Pendidikan pemilih terutama menyangkut informasi pilgub yang dikuasai pemilih pemula. Cukup disayangkan, KPU Jateng tampaknya kurang memperhatikan pemilih pemula. DPT harus aman dari bias angka, akurasi pencocokan dan penelitian (coklit) di lapangan, serta kepercayaan diri pemilih. Sabuk pengaman DPT sudah disiapkan dengan hak pemilih tidak terdaftar untuk menunjukkan KTP sesuai putusan Mahkamah Konstitusi. Aturan kampanye terutama harus menjamin transparansi dana publik, akses ke media massa, dan kontrol terhadap penggunaan fasilitas negara. Partisipasi pemilih bukan hanya menyangkut jumlah golput dan struktur usianya, juga adakah tindak kekerasan dan intimidasi selama tahapan pilgub berlangsung. Penghitungan suara wajib menjamin integritas petugas dan akurasinya, transparan, mudah diakses oleh publik, dan tidak ada penundaan pengumuman. Adapun hasil pilgub bisa diverifikasi dan diaudit, statistik dan review hasil pilgub mudah diakses, serta disahkan tanpa diragukan validitasnya. Pemantau pilgub harus ikut memberikan penilaian atas seluruh tahapan yang dinyatakan tidak ada masalah ( SM,20/4/13). Semoga pilgub 2013 ini berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mau melayani masyarakat. Maka dari itu pilihlah pemimpin sesuai dengan hati nurani Anda demi pembangunan Jawa Tengah 5 tahun yang akan datang. Mari jangan sia-siakan Pilgub ini !.

Penulis:

HADI MULYANT0, A.Ma.,S.Pd.I.
Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana UNWAHAS Semarang.
Ketua THE VALAS INSTITUTE & Ketua HIMPB ( Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes)

Artikel ini dikirim oleh Hadi Mulyanto <hadimulyanto_se***@yahoo.co.id>melalui e-mail dan infotegal tidak bertanggungjawab terhadap isi dari artikel di atas.

Sumber gambar: KPU Provinsi Jawa Tengah

Related posts

One Thought to “Meneropong Gelaran Pilgub Jateng 2013”

Leave a Comment