Banyak orang yang sudah tau daerah Pangkah, namun siapa sangka, di daerah tersebut ada lokasi wisata yang wajib dikunjungi. Ya, salah satunya adalah PG (Pabrik Gula) Pangka. Pabrik ini merupakan salah satu aset sejarah yang tidak ternilai harganya. Kenapa? karena PG Pangka ini didirikan pada zaman Belanda. Tepatnya tahun 1832. Berarti sudah sekitar 182 tahun bangunan itu masih berdiri. Bahkan bentuk bangunanya tidak banyak berubah. Wow!
Pemilik PG Pangka ini adalah Nv Mitjot Explitatie Dert Suiker Fabrieken dikelola oleh NV KOSY dan SUCIER yang bekedudukan di Surakarta. Bangunan ini berdiri di areal seluas 2,975 hektar di Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Pada waktu pendiriaanya ribuan tenaga kerja pribumi dikerahkan dengan sistem kerja paksa oleh pemerintah kolonial Belanda. Berdasarkan UU Nomor 86 Tahun 1958, PG Pangka telah diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia atau istilah populer pada saat itu “di Nasionalisasi”
Sekarang, pengelolanya sendiri enggan untuk melakukan perombakan bangunan ini, selain memakan biaya yang sangat besar, yang paling utama adalah karena nilai historis. Bagaimana tidak, karena sudah hampir sekian ratus tahun, bangunan ini masih kokoh berdiri. Sehingga pengelola hanya melakukan pemeliharaan terhadap bangunan pabrik yang memiliki sembilan stasiun tersebut. Yakni stasiun ketelan, gilingan, permurnian nira (air tebu), penguapan, masakan, pendingin, besali (bengkel), puteran, dan listrik.
Pada bulan Januari – Oktober 2009 ada sekitar 15.000 wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Mulai dari wisatawan domestik hingga mancanegara (sekitar 250 orang). Wisatawan mancanegara sebagian besar datang untuk melakukan penelitian terhadap keunikan bangunan, mesin pabrik gula, maupun sepur antik.
Agrowisata
Tidak hanya melihat mesin dan bangunan saja, kita juga bisa menjajal naik kereta yang ditarik Loko Antik yang dibuat pada tahun 1927. Kita bisa melihat pemandangan perkebunan tebu dengan jarak ± 10 Km. Kapasitas loko antik terdiri dari 3 gerbong kereta dengan kapasitas 75 untuk orang dewasa, sedang untuk anak-anak bisa memuat sampai 100 anak.
Ada dua jalur yang ditawarkan:
- Jalur arah Barat Laut, melintasi perkampungan dan perkebunan tebu
- Jalur Timur Laut, melintasi perkebunan tebu sambil menikmati keindahan pegunungan Waduk Cacaban.
Selain itu wisata loco antik ditunjang dengan kegiatan:
- Kunjungan lebih dekat tentang proses pembuatan gula pasir dari tebu. Kegiatan ini hanya bisa disaksikan pada musim giling yaitu periode Mei sampai dengan Oktober .
- Presentasi deskriptif tentang sejarah PG Pangka dan tata cara baku menanam tebu.
- Acara ekslusif yang dinantikan pengunjung, bahkan wisatawan mancanegara adalah ritual “Temanten Tebu”, acara yang dilaksanakan hanya sekali dalam setahun, tepatnya pada selamatan pesta giling (April-Mei). Ritual yang mengekspresikan rasa syukur kepada Tuhan sang penguasa alam. Simbol penganten tebu, diambil dari tebu milik petani dan milik PG Pangka. Satu simbol persatuan antara petani dan PG dalam menyongsong panen raya dan giling. Konon sinar wajah temanten dapat mencerminkan berhasil atau tidak dalam pasca panen
Untuk berwisata dengan loko antik, sebelumnya sebaiknya melakukan reservasi terlebih dahulu melalui telepon (0283) 491555 atau fax. (0283) 491845.
Obyek lain yang cukup menarik adalah “Misteri Rumah Besaran”, rumah berlantai dua tempat manajer dan perwira Belanda sebagai pembesar pada saat itu mengadakan pertemuan membahas permasalahan perusahaan dan keamanan. Bangunan langka ini sering digunakan untuk sebagai objek fotografer bahkan pernah untuk lokasi syuting film. Sekarang rumah ini ditempati oleh Administratur PG Pangka, dilantai atas ada satu ruangan yang tidak sembarangan orang bisa masuk, konon ada benda-benda keramat peninggalan Tuan Halbossh, Sosok misteri yang selalu melekat selama PG Pangka masih ada.
Jadi, jangan sampai lewatkan untuk berkunjung ke PG Pangka ini 🙂
Sumber:
http://www.tegalkab.go.id/news.php?id=221
Foto: http://www.facebook.com/pages/PARIWISATA-DAN-KEBUDAYAAN-KABUPATEN-TEGAL/311664939705
PG.pangkah merupakan bangunan bersejarah peninggalan Belanda..oleh karena itu kita sebagai generasi yang sekarang harus selalu menjaga dan memeliharanya..
leluhur akan kepemimpinan halbossh hendaknya jadi filosofi jajaran pimpinan pg pangka.
Nice Job
🙂
Ass. sy dr SMK YALIS cerbon insya allah bulan Mei 2012 akan berkunjung ke PG. Pangkah, klo untuk agro wisata Loko antik kira2 bgmna prosedurnya?
Silahkan telpon langsung ke nomer yang kami tulis di atas.sebaiknya jauh-jauh hari.:)
mf kl boleh tahu no telp kantor PG Pangkah brp ya? mksh.
Sudah ada kok di postingan di atas, (0283) 491845 🙂
Salam,
Saya dari TV3 Malaysia. Saya tertarik untuk membuat liputan dengan format documentary agak panjang mengenai pabrik gula Pangka dan kereta kunonya.
Kepada siapa harus minta izin dan melakukan wawancara? Bukankah no telp yang tercantum itu hanya untuk reservasi kereta/lori?
Kalau boleh diberikan kontak administratur PG atau yang berwenang.
Satu lagi, apakah upacara pengantin itu tahun ini sudah lewat?
Terimakasih. Balasan mohon melalui email di atas.
Sudah kami balas via e-mail 🙂
mau nanya nih kalo buat foto prewedding di PG pangkah bisa ngga yah? trus harus minta ijin ke bagian mana?? sukses selalu kab. tegal
Bisa saja, coba hubungi (+62)283 6183007
oke makasih atas infonya,..maaf nih itu nomer mengarah ke bagian mana??
mau nanya, untuk penggilingan tebu, benang yg dgunakan untuk jahit karung, saya mau menawarkan kerjasama. terimakasih.
admin, coba buka alamat web ini: http://www.myheritage.com/photo-2272_21228111_21228111/kemanglen
dari web ini, sapa tau admin punya cerita lebih lengkap tentang pabrik gula di kemanglen.
Sangat menarik. Saya udh kesana,
berikut review dan foto2nya;
http://www.pingthespot.com/2012/06/pabrik-gula-pangka.html
[…] http://infotegal.com/2011/06/wisata-sejarah-pg-pabrik-gula-pangka/ […]
[…] PG Pangka ini pernah kami bahas di Wisata Sejarah PG (Pabrik Gula) Pangka. […]