Sudah lama kami mendapatkan peta online wilayah Tegal dan sekitarnya dimana, peta tersebut dibuat sekitar tahun oleh Pemerintah Kolonial Belanda tahun 1913-1915 yang pada saat itu Tegal masuk ke dalam Residen Pekalongan. Peta tersebut terbilang cukup lengkap, disertai nama-nama daerah tersebut hingga fasilitas publik yang menjadi salah satu rujukan sejarah. Peta ini memiliki skala 1: 25.000.
Pada tulisan kali ini, kita akan melihat daerah sekitaran Slawi hingga ke Adiwerna.
Slawi
Kita mulai dari pojok kanan bawah peta, pada jaman dahulu, di Slawi sendiri terdapat dua buah pabrik gula (Suikerfabriek/ Sf), yaitu Sf. Doekoehwringin dan Sf. Kemanglen. Sf. Doekoehwringin ini dulunya terdapat di areal Brigif Slawi (sekarang Mako Brigif Dewa Ratna) mulai dari lapangannya hingga bangunan di sisi selatan. Pada sekitar tahun 90-an, masih terlihat bangunan-bangunan lama di areal ini.
Bergerser ke arah timur (kanan pada gambar), ada Kliniek Doekoehwringin van de vereenigde suikerfabrieken atau pusat kesehatan perusahaan pabrik gula yang sekarang menjadi “RSUD Dr. Soeselo Slawi”. Namun jika kita lihat di peta, bangunan klinik ini sekarang menjadi pelayanan Paru.
Dari Sf. Doekoehwringin ke utara, pada sisi kanan jalan terdapat Eur School atau sekolah untuk anak-anak keturunan Belanda. Bangunan ini sekarang menjadi SDN Putri 3 dan 4 serta Rumah Dinas Bupati Tegal. Bangunan “viaduct “atau terowongan kereta api yang terletak di sebelah utaranya juga sudah ada.
Ke utara lagi, baru ditemukan Sf. Kemanglen yang kini menjadi SMA N 1 Slawi, Zibang, Polres Tegal, Asrama Polisi, Kantor Veteran. Masih banyak bangunan lama diketemukan di tempat ini. Bergeser ke timur, terdapat Gouverment Pandhuis yang sekarang merupakan MC Baru, yang sekarang masih dimanfaatkan untuk “Kantor Pegadaian”. Bangunan penyimpanan barang gadaian masih dimanfaatkan hingga sekarang dengan kondisi bangunan yang cukup kokoh namun mulai kurang perhatian pemeliharaan. Terlihat pada kondisi atapnya yang mulai mengalami kerusakan. Jika kita berada di basement MC Baru dan melongok ke arah timur, akan terlihat atap bangunan lama.
Di depan MC Baru atau Ruko Perdagangan, dahulunya merupakan pasar, atau warga sekitar menyebutnya dengan Pasar Lawas yang kemudian dipindahkan ke Pasar Trayeman. Stasiun Slawi pun sudah nampak di peta ini.
Di Perempatan Rama, merupakan perkampungan etnis Cina (Chin. Kamp) yang bangunanya memanjang ke segala penjuru jalan. Dipinggir jalan ini masih banyak ditemukan bangunan lama yang masih tetap dihuni dan dirawat oleh pemiliknya.
Adiwerna
Kawasan Pasar Banjaran pada awalnya adalah perkampungan etnis Cina (Chin. Kamp.) memanjang dari Pasar Bawang hingga ke Tugu Teh Botol dan hampir menuju Perempatan Kawedanan. Sebelah barat perkampungan ini sudah terlihat Stasiun Bandjaran. Pegadaian Banjaran pun sudah ada di jaman dahulu.
Sf. Adiwerna sekarang menjadi markas Yonif 407, rumah dinas pegawai 407, dan warung-warung makan di sisi barat jalan. Sayangnya di peta ini tidak terlihat bekas rel lori yang sekarang sudah tertutup aspal di Pertigaan Cunong.
Dari Perempatan Kawedanan Adiwerna, ada sekolah Inlander School atau Sekolah Angka Loro yang sekarang menjadi SDN 1 Adiwerna.
Tulisan ini terinspirasi dari postingan blog Sekitar Kalisapu – Slawi
Sumber peta: maps.library.leiden.edu