Deg-degan, itulah pertama kali yang kami rasakan, sebuah film berbahasa Tegalan, karya orang Tegal, diputar di bioskop-bioskop megah di seluruh Indonesia. Kebetulan hari ini (13/8) tayang perdana di CGV Cinemas Transmart Tegal. Sebagai informasi, film yang disutradarai oleh Wicaksono Wisnu Legowo dan diproduksi oleh Fourcolours Films ini berhasil menyabet berbagai macam penghargaan seperti Geber Award dan NETPAC pada perhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival tahun 2016 kemarin, dan menjadi nominee Best Actor pada acara ASEAN International Film Festival and Award di Malaysia di bulan Mei 2017.
Acara screening atau nonbar (nonton bareng) film Turah diawali dengan Press Conference dilanjutkan dengan Meet and Greet pemain film Turah. Hingga tepat pukul 19:00 di audi 3 dan 4, film yang berdurasi 83 menit ini langsung diserbu penikmatnya. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan pencapaian terbaik untuk film indie dengan pemutaran perdana hingga 2 audi (studio).
Menurut ki Enthus, meskipun filmnya ada kekurangan, namun semuanya tertutup dengan konflik ceritanya. Ki Enthus sendiri tampak menikmati film tersebut di deretan tengah kursi penonton dan langsung menjadi serbuan awak media sesaat setelah film usai. Ki Enthus sendiri memang getol dengan budaya Tegal, terutama dengan bahasa Tegalan.
Siap-siap untuk meluangkan waktu menonton film Turah mulai 16 Agustus 2017 di jaringan bioskop nasional, jangan lupa untuk tetap menghargai karya anak bangsa, terutama karya “wonge dewek, wong Tegal”.
Terima kasih kepada Fourcolours Film dan CGV Transmart Tegal atas undangan dan kepercayaannya.