Sarung, erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari terutama bagi warga muslim yang sehari-hari digunakan untuk beribadah. Namun apakah teman-teman sudah tau kalau di beberapa daerah di Tegal memproduksi sarung sendiri? Terutama sarung goyor. Sebut saja di Kaladawa (Talang) atau di Kademangaran (Dukuhturi). Jauh dari ekspos media, perajin sarung tersebut “diam-diam” sudah sering mengekspor produknya hingga ke luar negeri seperti ke Mekkah dan kota-kota lain.
Sarung goyor atau disebut juga dengan “toldem”, merupakan sarung tenun dengan bahan yang halus dan adem, jadi tidak kaku seperti sarung pada umumnya. Motifnya juga cukup beragam, semakin rumit motifnya harganya semakin mahal dan pengerjaannya lebih lama pastinya.
Di Tegal sendiri, proses pembuatannya masih tradisional, yaitu dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesim). Jadi menggunakan kayu-kayu yang dirangkai sendiri agar bisa menjadi mesin tenun. Pembuatannya bisa dikatakan rumit, karena ketika kami sendiri yang mencobanya, tidak semudah yang dilihat. Tapi wajib banget belajar tenun menggunakan ATBM ini.
Untuk satu kain sarung sendiri, dibandrol mulai dengan harga Rp. 300.000. Namun ingat, tergantung dengan motifnya ya.
