Warga Pesarean Adiwerna Buat Kreasi Mainan Wayang Berbahan Spon

wayang spon tegal

wayang spon tegalBERAGAM cara dilakukan orang, dalam meningkatkan pendapatannya. Ada yang memilih berjualan, atau membuka usaha jasa. Namun, berdagang sekaligus menumbuhkan serta mengenalkan produk budaya bangsa sendiri, terutama pada anak sekolah dasar maupun taman kanakkanak, boleh jadi jarang ditemukan.

Inilah yang dilakukan Ebe Tresno (48), warga Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Sehari-hari dia berjualan wayang mainan, terutama dijajakan di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Tegal. Disamping untuk murid taman kanak-kanak (TK).

Wayang mainan yang dijual, hasil kreasi Ebe Tresno bersama keluarganya. Makin minimnya generasi muda peduli pada kesenian wayang, khususnya wayang kulit, tidak membuat lelaki ini putus asa. Setiap hari dia berkeliling ke beberapa sekolah, menggunakan sepeda motor. Jok belakang difungsikan sebagai lapak.

Untuk menarik minat anakanak, ratusan wayang mainan dipasang berjejer. Bahkan dibuat dengan kombinasi warna menyala. Namun tidak sedikit yang datang hanya melihat.Wayang mainan bikinan Ebe, terbuat dari bahan spon, yang biasanya untuk bahan sandal.

Guna menarik minat konsumen, kadang-kadang Ebe berlaku layaknya dalang. Pengetahuannya tentang nama-nama wayang tak diragukan lagi. “Wayang ini dibuat bersama anak saya menggunakan spon,” tuturnya ketika ditemui depan SD MKK 1, kemarin.

Berjualan wayang mainan sejak 2004. Satu barang dijual dengan harga Rp5.000. Dalam sehari, kalau sedang ramai mampu menjual 40 wayang. Pas sepi sedikitnya 20 buah laku dalam sehari.

Di tempat terpisah, pecinta wayang, PR Sihombing mengaku prihatin, dengan generasi muda sekarang yang menurun kecintaaanya terhadap wayang. Padahal merupakan warisan budaya tak ternilai harganya. (din)

Sumber: Radar Tegal 2 September 2014

Related posts

Leave a Comment