Guna membantu warga yang membutuhkan terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok di bulan Ramadan ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan menggelar pasar murah di 18 kecamatan.
Kepala Disperindag Kabupaten Tegal Bambang Susanto melalui Kasi Perdagangan Perlindungan Konsumen Disperindag Ernie Yuniarsih mengatakan, pasar murah mulai dilaksanakan 13 hingga 20 Juni. Setiap hari kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga tempat.
“Kegiatan pasar murah diadakan di balai desa yang telah ditunjuk,” terang Ernie, Senin (6/6).
Dalam kegiatan tersebut, Disperindag menyediakan paket sembako murah seharga Rp 46.600, berisi 2 kilogram (kg) beras, 1 kg gula pasir, 500 ml minyak goreng dan dua buah mi instan.
Untuk mendapatkan paket sembako murah ini, warga yang telah memiliki kupon pembelian paket sembako, hanya diwajibkan membayar Rp 20.000, karena pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 26.600 per paket.
Ernie mengatakan, untuk setiap lokasi disediakan 195 paket. Saat ini kupon pembelian paket sembako telah didistribusikan Disperindag ke tiap kecamatan.
Kegiatan pasar murah ini, kata Ernie sudah tiga tahun vakum,dan baru tahun ini diadakan lagi. Ini berkaitan dengan adanya aturan tentang pemberian bansos yang diterbitkan pemerintah pusat.
Berikut jadwalnya
| No. | Tanggal | Lokasi |
|---|---|---|
| 1. | 13 Juni 2016 | Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa, Desa Banjaragung, Warureja dan Desa Dukuhtengah, Margasari |
| 2. | 14 Juni 2016 | Desa Suradadi, Suradadi, Desa Dukuhsalam, Slawi dan Desa Dampyak, Kramat. |
| 3. | 15 Juni 2016 | Desa Karangmalang, Kedungbanteng, Desa Grobog Wetan, Pangkah dan Desa Tarub, Tarub. |
| 4. | 16 Juni 2016 | Desa Suniarsih, Bojong, Desa Batuagung, Balapulang, Desa Kepandean, Dukuhturi. |
| 5. | 17 Juni 2016 | Desa Timbangreja, Lebaksiu, Desa Kalisoka, Dukuhwaru, Desa Lebakwangi, Jatinegara. |
| 6. | 20 Juni 2016 | Desa Gumalar, Adiwerna, Desa Pacul,Talang dan Desa Pagerbarang, Pagerbarang. |
Acara ini dimulai pukul 09:00 di kantor balai desa setempat.
Sumber: Suara Merdeka
