Senin kemarin (19/1) sekitar 500-an nelayan yang tergabung dalam Paguyuban Nelayan Kota Tegal melakukan demo di DPRD Kota Tegal menolak Permen KP No 2 Tahun 2015 tentang Pelarangan Alat Tangkap Dogol, Cantrang, Payang dan Jaring Arad. Seperti yang kita ketahui bersama, hampir 80 % nelayan di wilayah Pantura menggunakan alat Cantrang (Radar Tegal 20 januari 2015). Jadi tidak heran jika para nelayan di Kota Tegal menolak Permen tersebut.
Esok harinya (20/1) Ibu Susi Pudjiastuti melalui akun twitternya (@susipudjiastuti) menjabarkan SMS yang dia terima mengenai permasalahan nelayan di Tegal.
#SMS ke sy: “Kapal cantrang di Tegal sebagian sdh memakai pendingin freezer yg perlu solar min 20-25 ton sekali melaut dg durasi 60-80 hr..
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
..pemilik kapal rata2 berkolusi dg oknum memainkan besar GT mjd max 30 GT agar bs beli solar subsidi pdhl fisik kpl besar min 60-90 GT #SMS — Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
..yg dicari utama adlh cumi2 sehingga dibenci oleh nelayan lain yg alat tangkapnya boukemi & krn ekosistem laut dirusak oleh cantrang #SMS
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
..laut indonesia khususnya jawa dasarnya sdh mirip lapangan sepak bola karna sudah rata digasak cantrang #SMS — Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
..kpl cantrang tsb juga tdk mau lelang di TPI Tegalsari/Jongor Kota Tegal tp lgsg dibeli, di-ijon tengkulak keluarga pemilik kapal #SMS
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
..mrk mainkan harga & tidak membayar retribusi lelang sedang yg lelang hanya kapal di bawah 20GT #SMS — Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
..sehingga PAD dr sektor perikanan hanya 5M per tahun pdhl bisa sampai 16-25M jika semua lelang #SMS
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
..Pedagang/perusahaan dr daerah lain(bukan dr kota Tegal) harus beli ikan dr tengkulak lokal yg bernaung dl Asosiasi Bakul Ikan Tegal” #SMS — Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 20, 2015
Tidak hanya itu, beliau juga me-retweet twit dari @Kharisma40:
Apa nelayan tegal,Juwana n Rembang ga sadar kl luat jawa sdh over fishing krna trawl? sampe nyari ke selat makassar dll @susipudjiastuti
— Nusantara Lestari #1 (@Kharisma40) January 20, 2015
Dari yang pernah kami amati, pembelian sistem ijon di atas laut memang kerap terjadi dan hingga saat ini belum ada tindakan nyata. Semoga saja baik dari nelayan Kota Tegal dan Kementerian Kelautan dan Perikanan punya solusi yang menguntungkan dan berguna bagi kedua belah pihak.