Sembilan Daftar Masjid Bersejarah Di Tegal

Masjid Bersejarah di Tegal

6. Masjid Agung Kota Tegal

Masjid Agung Kota Tegal
Masjid Agung Kota Tegal

Masjid Agung Kota Tegal diperkirakan dibangun sekitar tahun 1803-1809 oleh K.H. Abdul Aziz. K.H. Abdul Aziz adalah seorang ulama dan penghulu pertama di kota Tegal. Ia juga masih mempunyai hubungan kerabat dengan Raden Reksonegoro, Bupati Tegal waktu itu. Dan, karena adanya hubungan kekerabatan itulah di samping tentunya karena ikatan ukhuwah islamiyah, sehingga pembangunan Masjid Agung Tegal itu berjalan mulus dan lancar tanpa hambatan.

Kalau kita telusuri sisi lain sejarah Masjid Agung Kota Tegal ini, ternyata ada satu keunikan tersendiri yang terjadi di sana. Sekitar tahun 1980-an, setiap datang waktu berbuka puasa (Ramadhan) pasti dilakukan pembakaran petasan berukuran besar di halaman masjid ini sebagai tanda sudah masuk waktu magrib atau berbuka. Peristiwa tersebut dinamakan Plenong Dem. Kini penanda waktu berbuka puasa sudah digantikan oleh sirine.

Pembangunan Masjid Agung Kota Tegal ini bersamaan dengan pembangunan Pendopo Tegal (sekarang bernama Pendopo Ki Gede Sebayu di kompleks Balaikota Tegal).

7. Masjid Al-Hikmah Pesekongan, Kota Tegal

Langgar Dhuwur Pesekongan, Kota Tegal
Langgar Dhuwur Pesekongan, Kota Tegal

Masjid Al-Hikmah Pesekongan, namun biasanya cukup disebut dengan sebutan Masjid Pesekongan lokasinya tak jauh dari Langgar Dhuwur, keberadannya juga erat kaitannya dengan Langgar Dhuwur. Namun dari segi usia, Masjid Pesekongan terlebih dahulu dibangun, yaitu sejak 15 Ramadhan tahun Wawu 1241 H/ 1821 M.

Yono Daryono dalam buku Tegal Stad: Evolusi Sebuah Kota menuturkan bahwa cikal bakal penyebaran Islam di Tegal diperkirakan bermula dari daerah Pelabuhan Tegal, yaitu di Pesekongan kemudian menyebar ke daerah pedalaman. Hal tersebut ditandai dengan adanya prasasti ukiran kayu jati dengan motif bunga melati dan mawar di atas pintu masuk sebagai penanda (candra sengkala) pendirian masjid (Daryono, 2008). Di tembok masjid pun terpampang penjelasan kapan masjid itu dibagun dan dipugar.

8. Langgar Dhuwur Pesekongan, Kota Tegal

Langgar Dhuwur Pesekongan, Kota Tegal
Langgar Dhuwur Pesekongan, Kota Tegal

Sekilas tampak depan tidak ada yang istimewa dari Langgar ini. Namun jika kita telisik lagi lebih jauh, ternyata langgar yang posisinya ada di Pesekongan, Kelurahan Tegalsari, Kec. Tegal Barat, Kota Tegal ini memiliki sejarah yang sangat penting bagi perkembangan Islam di Tegal.

Langgar ini diperkirakan dibangun pada tahun 1830 yang posisinya ada di dekat laut yang fungsi utamanya kala itu adalah untuk memenuhi kebutuhan peribadatan pelaut-pelaut dari Bugis, Madura, Sumatera, dan Kalimantan yang sedang berlabuh di Tegal (Daryono, 2008).

Tidak tepat namanya Langgar Dhuwur jika posisinya bukan di atas. Langgar Dhuwur memang posisinya berada di lantai atas. Sedangkan untuk lantai bawahnya sendiri untuk tempat istirahat para pelaut. Namun kini untuk lantai bawahnya sendiri digunakan oleh pengurus langgar ini.

9. Masjid Kyai Mukhlas Panggung, Kota Tegal

Masjid Kyai Mukhlas Panggung, Kota Tegal
Masjid Kyai Mukhlas Panggung, Kota Tegal

Sekilas masjid ini tampak biasa saja, namun siapa sangka ternyata masjid ini memiliki sejarahnya tersendiri. Selain sebagai pusat keagamaan, tempat ini dulu dijadikan sebagai saksi semangat orang-orang Tegal dalam merebut kemerdekaan dengan berperang melawan penjajah. Adalah KH. Mukhlas, salah satu tokoh agama yang ikut menggelorakan api perjuangan tersebut.

Dalam laman Tribun Jateng menjelaskan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1922 oleh KH. Mukhlas. Beliau merupakan ulama yang mengembangkan dakwah Islam dari satu masjid ke masjid yang lain. Salah satunya adalah Masjid Al Hikmah Pesekongan. Dulu di tempat ini pulalah sebagai tempat untuk membangkitkan semangat warga dalam melawan penjajah Belanda dan Jepang.

Di masjid tersebut, bambu-bambu runcing dibekali dengan do’a oleh KH. Mukhlas. Bahkan hal tersebut bisa dilihat dari ornamen masjid yang berbentuk runcing seperti tombak.

10. Masjid Al Karomah Baitul Mutaqin Pangkah

Masjid Al Karomah Baitul Mutaqin Pangkah, Kabupaten Tegal
Masjid Al Karomah Baitul Mutaqin Pangkah, Kabupaten Tegal

Masjid Al Karomah Baitul Mutaqin Pangkah adalah salah satu peninggalan bersejarah bagi umat muslim di Kabupaten Tegal, yang berlokasi di desa Balamoa, kecamatan Pangkah, kabupaten Tegal. Masjid yang konon di bangun tahun 1828 ini, dibangun oleh Syeh Al Badawi. Salah satu ulama besar kala itu.

Masjid wali, begitu warga sekitar menyebutnya, mengalami beberapa kali pembongkaran masih menyimpan peninggalan aslinya seperti ruangan 8 x 8 m2 (yang mana merupakan bangunan asli masjid), bedug, mibar, dan sumur tua yang kini masih mangalir. Dari yang hanya bisa menampung beberapa jammaah saja, kini bisa hingga 500 jamaah yang bisa ditampung.

Sebetulnya masih banyak lagi masjid lainnya di Tegal yang memiliki sejarah tersendiri. Nanti kami akan bahas pada artikel selanjutnya.

Beberapa artikel ini diambil dalam buku Tegal Stad: Evolusi Sebuah Kota dan Menyusuri Jejak-jejak Tegal.

Related posts

Leave a Comment